Minggu, 07 September 2008

LIPUTAN KOLAKA TERKINI


Penambangan nikel tanpa izin Menhut

Buhari Matta jadi target KPK

Kolaka, Koran PK

Penambangan biji nikel dalam Kawasan hutan Konservasi di pulau Lemo berujung menjadi kasus hukum yang harus dipertanggung jawabkan mantan Bupati kolaka, Buhari Matta. Mantan Bupati Incumben ini menjadi target Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan kini tengah berurusan dengan KPK. Terkait izin pertambangan.

Pasalnya, Mantan Bupati Kolaka (Incumben) ini mengeluarkan izin penambangan biji nikel kepada PT. Cinta jaya didalam hutan Konservasi Taman Wisata Alam laut (TWAL) kepulauan padamarang pulau Lemo. Sementara Pulau Lemo kepulauan Padamarang yang dimohonkan Bupati Kolaka,Buhari Matta saat itu untuk menggunakan lahan kawasan hutan Konservasi untuk kegiatan penambangan biji nikel, ditolak oleh Menhut M S Ka’ban.

Surat penolakan Menhut Nomor : S.510/MENHUT-VII/2007 tertanggal 7 Agustus 2007, pada kutipan poin 5 menegaskan, sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas maka permohonan saudara (Bupati Kolaka) untuk menggunakan lahan kawasan hutan konservasi untuk kepentingan pertambangan biji nikel dan onix di kabupaten kolaka Provinsi sulawesi tenggara tidak dapat dipertimbangkan dan permohonan dotolak.

Kendati permohonan Bupati Kolaka ditolak oleh Menhut, namun penambangan dipulau lemo oleh PT. Cinta jaya berlangsung terus hingga mengekspor biji nikel 5 (lima) kali pengapalan ke cina hingga berakhirnya kegiatan penambangan biji nikel dipulau tersebut. Buntutnya terjadilah kerusakan hutan akibat kebijakan Bupati Kolaka saat itu ,Buhari Matta.

Buhari Matta yang dijuluki tokoh pemrakarsa lautan zikir di Kolaka saat berkuasa tidak luput dari sorotan bahkan dicocor aksi unjuk rasa dari elemen masyarakat pemerhati hutan dan lingkungan di kolaka karena ulah kebijakan sang Buhari Matta yang dinilai terlampau menggampangkan mengeluarkan izin penambanagan Biji Nikel kepada 10 (sepuluh) pengusaha tambang nikel. Jadilah dampak lingkungan melanda masyarakat yang bermukim dipesisir pantai dan terpaksa harus menerima kehilangan lahan pencarian nafkah dari budidaya ikan.

Dari sepuluh Perusahaan Tambang nikel selain PT. Antam dan PT. Inco yang tengah beroperasi , hingga saat ini masyarakat belum mengetahui sejumlah kontribusi dari perusahaan kepada Pemkab Kolaka,. Masyarakat menilai layak jika KPK atau pihak berwenang melakukan audit kepada para pejabat dan mantan bupati Kolaka, Buhari matta. Sejauh ini diketahui baru dua perusahaan yakni PT. Cinta Jaya dan PT. darma rosadi Internasional berkontribusi masing-masing senilai 2 (dua) milyar kepada Pemkab Kolaka.

Menurut Ketua LSM Prisai bangsa Kolaka, M. Isra, kontribusi dua milyar dari PT. Cinta jaya dan PT. darma Rosadi untuk Pemkab yang diperatasnamakan untuk masyarakat Kolaka dinilai tidak sebanding bila dibandingkan dengan kerusakan hutan dan lingkungan yang terjadi akibat kegiatan pertambangan dipulau lemo dan sekitarnya. Struktur pulau suda berubah, lingkungan tercemar dan ribuan tegakan pohon kayu telah musnah memerlukan duraksi waktu bepuluh-puluh tahun dan biaya puluhan milyar untuk memulihkan kembali keadaan maupun habitat yang musnah. “ itupun uang dua milyar yang ada belum dimanfaatkan untuk masyarakat,” Ungkap Isra.

Tidak hanya pada persoalan Izin Penambangan Nikel di Pulau lemo. Izin penambangan yang dikelurkan mantan Bupati Kolaka kepada sejumlah perusahaan pertambangan dikolaka untuk menambang dikawasan celah Konsensi PT.Antam Pomalaa juga bakal menjadi batu sandungan Buhari Matta. Sumber Koran Pemberantas Korupsi di Jakrta menyentil yakni, PT.Antam mengalami ratusan milyar kerugian finansial semenjak beraktifitasnya sejumlah perusahaan Tambang di blok celah yang selama ini diklaim pihak perusahaan PT. Antam milik Negara ini adalah masuk zona wilayah konsensi penambangan Antam. Kendati begitu, menurut versi Buhari Matta CS, PT. Antam tidak berkewenangan di blok celah dimaksud karena berada diluar wilayah konsensi pertambangan Antam. “ ada kemungkinan pihak antam akan menempuh jalur hukum untuk menggugat kebijakan mantan bupati Kolaka karena mengeluarkan Izin Kuasa Pertambangan (KP) di sona celah tersebut,” kata sumber New KPK dijakarta. Harry/Ray.

Karyawan Tambang nyaris bentrok

Seragam Loreng dipihak PT. Bola Dunia

Kolaka, Koran PK

Dua kubu karyawan tambang nikel yakni karyawan PT. Antam dengan karyawan PT. Bola Dunia nyaris bentrok fisik di lokasi penambangan, untung saja kelompok karyawan antam menahan diri untuk tidak meladeni sikap bringas Security karyawan PT. Boal dunia.

Sabtu 6/9 sekitar pukul 11 siang iring-iringan tim rombongan karyawan Antam dengan menggunakan tiga unit kendaraan roda empat sejenis ekstrada bergerak menuju area tambang selatan diwilayah konsnsi PT. Antam Pomalaa. Jalan menuju ketujuan itu melalui akses jalan umum yaitu melalui lokasi permandian lawania di desa Oko-Oko.

Bertepatan, Base Camp dan pelabuhan pemuatan tanah nikel PT. Bola Dunia berada satu jalur menuju ke akes Zona tambang selatan. Di pos penjagaan pertama, kendaraan rombongan dicegat oleh security Bola Dunia. Wartawan yang ikut dalam rombongan karyawan Antam tetap berada didalam mobil sambil mengamati gerak gerik kedua kelompok karyawan saat bernegosiasi.

Kesimpulannya, rombongan tidak diisinkan melanjutkan perjalanan melewati base camp bola dunia. Pihak rombongan karyawan Antam berupaya melakukan Negosiasi untuk diizinkan lewat tapi security dan karyawan bola Dunia bersikeras tidak memberi isin, malah balik mengusir rombongan dengan lontaran kata-kata ‘ pulang- pulang- pulang’. Penjagaan di pos tersebut terbilang ketat, wajar rombongan karyawan antam keheranan dan bertanya-tanya “ kenapa ada dua oknum beseragam loreng berinisial Rd dan Hf di pos itu tampak berperan penting memperketat sistim penjagaan Bola Dunia,kan perusahaan swasta”. Kata salah seorang diantara rombongan ,kesal.

Karena tidak diisinkan lewat, rombongan akhirnya kembali. Namun untuk sampai ketujuan semula, rombongan melanjutkan perjalanan melalui jalan lain yaitu akses jalan produksi Area Tambang selatan bagian utara. Tidak ada hambatan dijalur ini, namun sedikit mengalami kerepotan karena selain badan jalan licin dan tanjakan tinggi serta harus melingkar diatas gunung dengan jarak tempuh agak jauh dibanding melalui akses jalan yang dijaga ketat security dan oknum beseragam loreng.

Setelah mengitari area tambang selatan sembari wartawan Koran ini memotret sejumlah titik/obyek yang indah untuk dijadikan latar kelender, selanjutnya rombongan bergerak hingga sampai pada pinggiran bagian selatan wilayah area tambang selatan Antam, yakni dilokasi bukit J. Dibukit j inilah ditemukan titik-titik pemandangan dengan latar yang indah untuk dijadikan gambar kelender tahunan perpantam. Karena di bukit J ini tampak terlihat dekat Basc Camp dan pelabuhan pemuatan nikel Bola Dunia. Dan indah tampak dari punggung bukit.

Sejenak rombongan mengamati sekitar alam pegunungan bukit J, diluar dugaan, tiba-tiba tiga personil security Bola dunia dan seorang berseragam loreng serentak berlarian kearah rombongan diatas bukit J sambil memperlihatkan sikap marah-marah. Sesampainya dibukit tempat rombongan karyawan antam berada, langsung melontarkan kata-kata ‘ kamu orang semua kerbau, sambil berkacak pinggang dengan sebilah sangkur dipingang memaksa rombongan turun gunung “ turun dulu menghadap komandan di base Camp”, tapi rombongan tak mengerti, siapa gerangan dimaksud disebut-sebut komandan.

Salah seorang diantara security Bola dunia yang menghampiri rombongan diatas bukit J. semakin menampakkan kesan bermusuhan sambil melontarkan makian ala pelatih kopasus. Terkesan ala koboy kesurupan kebanyakan menanggak minuman keras sambil mengkalim bahwa bukit J itu adalah wilayah area tambang bola Dunia. Beraninya bukan kepalang karena ada oknum loreng bersamanya. “Kira-kira begitu”. Rombongan tak pelak balik mengklaim, area ini adalah wilayh penambangan Aneka tambang, “ ini lokasi penambanagan antam, dan antam yang menghijaukan bukit ini setelah paska tambang, ini buktinya, sembari menunjuk deretan pohon sejenis tanaman penghijauan” tandas salah seorang anggota Perpantan.

Tidak hanya samapi disitu, Sekurity andalan Bola Dunia berseraganm biru sepasang bertuliskan namanya didada Zainuddin memaksa menggiring mobil rombongan ke Base Camp Bola Dunia mengahadap komandan. Berkali-kali menyebut “ menghadap dulu komandan baru saya loloskan “ ancamnya.

Dasar Rombongan karyawan Perpantanm adalah personil berwawasan luas dan bependidikan cukup berhasil melakukan diplomasi dan tidak terpancing. Berselang kemudian mobil pun bergerak turun gunung menuju jalan poros beraspal. Akhirnya upaya mendesak paksa mobil beserta rombongan menghadap seorang yang disebut-sebut komandan, akhirnya tertunda sejenak, tiba –tiba Dan Ramil pembantu wilayah pomala, Serma Muh. Ali Melintas dan singgah angkat bicara, seketika tampak sedang menghubungi seseorang melalui hand phone genggam, mungkin saja atasannya. Kasi Intel Korem, Letkol Alamsyah juga sontak dihubungi melaui hand Phone oleh salah seorang diantara rombongan, juga dan unit Intel Kodim Kolaka, Lettu, Asri. Ketahuanlah bila ada praktek pelayanan jasa security oknum berseragam loreng diluar sepengetahuan atasan. Edo/e

Tidak ada komentar: